Menu Melayang

Senin, 26 Juni 2023

Seorang Hukuman

Seorang Hukuman

(Pembacaan Alkitab: Filemon 1:1-3)

Hidup yang paling indah adalah hidup yang bebas dari hukuman, sedangkan hidup yang paling menekan adalah hidup yang dikejar-kejar oleh hukuman. Misalnya, seseorang yang hidupnya dikejar-kejar oleh penagih hutang takkan merasa tenang; ia tahu ia bersalah, ia tahu ia pantas dihukum, sehingga ia akan hidup dalam ketakutan. Sebagai orang percaya, kita adalah orang yang sudah bebas dari hukuman, karena di atas kayu salib Yesus berkata, "Sudah selesai." Tadinya kita memang pantas dihukum, pantas dibuang dari hadirat Allah ke dalam neraka yang kekal, tapi ketika darah Kristus tertumpah, Alkitab mengatakan bahwa "setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, Alkitab mengatakan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah...upah dosa ialah maut." Itu berarti semua orang, termasuk Saudara dan saya, sesungguhnya adalah orang hukuman. Tapi syukur kepada Allah yang di dalam Kristus telah menanggung hukuman atas dosa seluruh umat manusia, sehingga setiap orang yang percaya mengetahui, bahwa di dalam Kristus kita adalah orang yang sudah merdeka, tidak lagi terikat oleh hukuman, melainkan hidup dalam kemenangan demi kemenangan hingga kita masuk ke dalam kemuliaan Allah yang kekal.

Dari bacaan Kitab Suci hari ini Paulus sendiri menyebut dirinya seorang hukuman. Mengapa setiap manusia adalah orang hukuman?

  1. Karena dosa menuntun manusia kepada hukuman dan tak ada yang dapat membereskan dosa manusia selain kasih karunia Allah.
  2. Karena tanpa penumpahan darah Kristus, tak ada pengampunan dari hukuman. Seseorang boleh giat beramal ibadah dan melakukan perbuatan baik, tapi hukuman atasnya takkan pernah batal selain oleh darah Kristus.
  3. Karena tanpa mau berbalik dari jalan yang jahat hukuman akan terus mengikat. Setelah menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan, kita dibasuh oleh darah-Nya; maka sudah layak dan sepantasnya kalau kita berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat sehingga bebas dari segala hukuman dan menjadi orang yang hidup berkemenangan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, marilah kita bersyukur kepada Allah dan mengasihi Yesus Kristus dengan mentaati segala perintah-Nya, karena kita tahu bahwa Dialah yang membebaskan kita dari segala hukuman lewat pengorbanan-Nya di kayu salib, sehingga kita boleh hidup berkemenangan hingga kita masuk ke dalam kemuliaan-Nya yang kekal. Amin!

Blog Post

Related Post

Back to Top

Visitor

Cari Artikel