Menu Melayang

Kamis, 01 Juni 2023

Kekerasan

Kekerasan

(Pembacaan Alkitab: 1 Timotius 5:1-2)

Kalau kita perhatikan situasi sekarang ini, generasi sekarang adalah generasi yang berbahaya karena hidup dalam kekerasan. Dari bacaan Kitab Suci hari ini, kita diajar untuk menegor dengan penuh kemurnian dan bukan dengan kekerasan. Apa pun alasannya, kekerasan bukanlah jalan yang sesuai dengan Firman karena:

  1. Tidak menyelesaikan masalah. Dengan kekerasan, istri boleh menjadi terdiam, anak-anak minta maaf, tapi masalahnya sendiri takkan selesai dan malah menumpuk amarah, dendam dan kekecewaan. Karena itu jangan mencoba menyelesaikan masalah dengan kekerasan melainkan dengan kasih yang tulus dan tegas, kasih yang didasarkan pada prinsip kebenaran.
  2. Hanya menimbulkan sakit hati dan kebencian. Di mana ada kekerasan pasti ada sakit hati, ada kebencian. Masalah yang diselesaikan dengan kekerasan hanyalah seperti bom waktu yang akan meledak pada waktunya. Sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, kekerasan takkan menyelesaikan masalah, kekerasan hanya menimulkan sakit hati dan kebencian. Kekerasan di sini bukan saja kekerasan fisik melainkan juga kekerasan lewat perkataan, sikap maupun perbuatan, yang tidak jarang menimbulkan sakit hati dan kebencian.
  3. Digunakan hanya oleh orang yang tidak mengenal Allah. Orang yang menggunakan kekerasan adalah orang yang tidak sadar siapa dirinya. Para ahli Taurat dan orang Farisi menyeret seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah, lalu berkata, "Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan yang demikian." Mereka mau menyelesaikan masalah dengan kekerasan, dan, walaupun perempuan itu tidak membela diri dan diam saja, ia juga tidak bertobat, malah mungkin sangat marah, benci, dan dendam. Yesus menjawab, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Dengan kata lain Yesus mau mengingatkan, "Kamu mau menggunakan kekerasan padahal hidupmu sendiri tidak benar." Bukankah banyak orangtua memperlakukan anaknya seperti itu?

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, hanya orang yang tidak mengenal Allah yang hidup dalam kekerasan; sebagai orang yang mengenal Allah sebagai Bapa sorgawi, kita harus sadar siapa kita: orang-orang yang juga sering gagal dan jatuh tapi telah diselamatkan karena kasih karunia Allah oleh iman. Karena itu hiduplah dalam kasih, jadilah terang dan berkat bagi banyak orang, maka hidup Saudara akan mengalami kemenangan, dan kemuliaan Kristus akan terpancar dalam hidup Saudara. Amin!

Blog Post

Related Post

Back to Top

Visitor

Cari Artikel