Menu Melayang

Kamis, 29 Juni 2023

Aku Akan Membayarnya

Aku Akan Membayarnya

(Pembacaan Alkitab: Filemon 1:17-25)

Di tengah gelombang perekonomian dan bisnis yang semakin tidak pasti, tidak sedikit penerbit kartu kredit dan dealer kendaraan bermotor mula menggunakan jasa penagih hutang. Sungguh ironis; di satu sisi bangsa kita berbicara tentang anti kekerasan, tapi di sisi lain bangsa kita justru membiarkan praktik-praktik seperti itu. Persoalannya adalah seringkali orang tidak mau memenuhi kewajibannya, tidak mau membayar hutangnya. Nah, hidup Kristiani adalah hidup yang bertanggung jawab, bahkan Kristus telah memberikan teladan dengan membayar bukan saja hutang anak-anak-Nya melainkan juga hutang seluruh umat manusia di dunia ini. Alkitab mengatakan, "...surat hutang...itu ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib."

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Paulus adalah orang yang bertanggung jawab dengan perkataannya; ia meminta agar Filemon menerima Onesimus kembali, dan mengatakan "Kalau dia sudah merugikan engkau atau pun berhutang padamu... aku akan membayarnya." Dari sini dapat kita lihat bahwa hidup Kristiani adalah hidup yang tidak mementingkan diri sendiri, hidup yang bertanggung jawab.

Pertanyaannya adalah, mengapa dalam kekurangannya, dalam situasi kondisinya yang sukar, Paulus mau membayarnya?

  1. Karena ia hidup bertanggung jawab. Sebagai orang percaya, hendaklah kita bukan pandai berbicara dan berjanji saja, melainkan juga bertanggung jawab dalam hidup ini.
  2. Karena ia siap menanggung risiko pelayanan. Hari-hari ini banyak orang yang mau mencari keuntungan dari pelayanan tanpa mau membayar harganya. Ketika Paulus sedang dipenjara, ia tetap memberitakan Injil kepada teman sepenjaranya, yang akhirnya bertobat; demikianlah Paulus siap menanggung risiko pelayanannya.
  3. Karena kasihnya tulus. Kasih Paulus tulus, bukan hanya dengan perkataan melainkan juga dengan kesiapan membayar harga.
  4. Karena ia tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Paulus berkata, "Adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?" Dengan kata lain Paulus mau mengatakan bahwa ia hanya mencari kesukaan Allah.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, dari Paulus kita belajar hidup bertanggung jawab, memiliki kasih yang tulus, dan tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Biarlah hidup kita senantiasa menjadi berkat bagi sesama demi kemuliaan Bapa kita di sorga. Amin!

Blog Post

Related Post

Back to Top

Visitor

Cari Artikel