Menu Melayang

Jumat, 16 Juni 2023

Panggilan Pelayanan

 Panggilan Pelayanan

(Pembacaan Alkitab: 2 Timotius 4:1-8)

Hidup Kristiani dimulai dari kesadaran akan panggilan, karena Yesus mengatakan, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu"; sedari awalnya Allahlah yang memilih kita, dan setelah Allah memilih kita, Allah memanggil kita dan menguduskan kita; setelah itu Allah memperlengkapi hidup kita, memberi kita kuasa, wibawa, kemuliaan dan pengalaman-pengalaman mujizat, sehingga kita boleh menjadi saksi-Nya dan menjadi berkat bagi sesama, sehingga lewat hidup kita nama Tuhan dimuliakan.

Memang, tidak semua kita dipanggil menjadi pendeta, tapi setiap kita yang percaya harus menyadari bahwa kita dipanggil untuk terlibat langsung dalam pelayanan. Yesus mengatakan, "Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani," ketika kita diselamatkan kita dipanggil menjadi pelayan Kristus yang harus menjadi berkat bagi sesama.

Lalu bagaimana hendaknya kita menanggapi panggilan pelayanan ini?

  1. Menyadari bahwa Kristus yang akan menghakimi (ayat 1). Banyak orang melayani hanya untuk mencari muka; ketika dipuji orang mereka semangat, tapi ketika dikritik orang mereka kecewa. Ketika kita menyadari bahwa yang akan menghakimi adalah Kristus, yang penting adalah kita hidup benar di hadapan Allah.
  2. Siap sedia memberitakan Firman (ayat 2). Setiap kita yang percaya harus siap sedia memberitakan Injil lewat nasihat, lewat keseharian hidup, lewat prinsip hidup, lewat cara berpikir kita; hendaknya "dapat dibaca oleh semua orang... bahwa kita adalah surat Kristus."
  3. Menguasai diri dalam segala hal (ayat 5), menundukkan daging kita dan memberikan diri dipimpin oleh Roh Kudus.
  4. Siap berkorban (ayat 6) sementara kita dibentuk sedemikian rupa oleh Tuhan, di mana hal-hal yang tak berguna ditanggalkan dan hanya hal-hal yang memuliakan Kristus yang boleh ada dalam hidup kita.
  5. Bertahan sampai pada kesudahannya (ayat 7-8). Dalam melayani Tuhan kita harus bertahan sampai pada kesudahannya, semangat kita harus terus menyalanyala, sehingga semakin hari semakin serupa dengan Kristus.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, orang yang menyadari panggilannya takkan sombong, melainkan akan giat bekerja keras, siap berkorban, setia sampai pada kesudahannya; orang yang seperti itulah yang akan merebut mahkota kemuliaan kekal sampai selama-lamanya. Amin!

Blog Post

Related Post

Back to Top

Visitor

Cari Artikel