Menu Melayang

Senin, 05 Juni 2023

Manusia Allah (Man Of God)

Manusia Allah (Man Of God)

(Pembacaan Alkitab: 1 Timotius 6:11)

Berbicara tentang manusia adalah berbicara tentang keterbatasan, kekurangan dan kelemahan karena setiap manusia memiliki keterbatasan, kekurangan dan kelemahan dalam hidupnya. Tapi di mata Tuhan manusia adalah biji mata-Nya; kita berharga di hadapan-Nya. Alkitab menyebut kita yang percaya bukan orang biasa melainkan anak Allah. Artinya kita manusia Allah, memiliki karakter ilahi. Ketika kita diselamatkan oleh Kristus, kita bukan saja menjadi umat Kristiani melainkan juga manusia Allah (Manusia Allah).

Siapa yang disebut manusia Allah?

  1. Orang yang sanggup berkata "Tidak" kepada segala tawaran duniawi. Banyak umat Kristiani tidak menjadi manusia Allah karena mudah sekali kompromi, mudah sekali terpengaruh, sulit sekali berkata "Tidak." Jadi kalau kita mau disebut manusia Allah, kita harus berani berkata "Tidak" kepada segala tawaran duniawi.
  2. Orang yang hidup dalam keadilan. Allah kita adalah Allah yang adil: la adil dalam kasih-Nya, la adil dalam ketegasan-Nya. Karena la adil, maka la mengampuni dosa tapi juga menghukum segala kejahatan. Karena itu sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, siapa pun Saudara, dalam posisi apa pun Saudara berada, mari setiap kita hidup dalam keadilan.
  3. Orang yang hidup beribadah. Banyak orang berbicara tentang keadilan namun mereka sendiri tidak beribadah. Keadilan datang justru karena kasih karunia Allah dalam hidup kita, yang menggerakkan kita untuk hidup dalam keadilan ketika kita dekat dengan Dia.
  4. Orang yang hidup dalam kesetiaan. Hidup benar bukanlah untuk sementara waktu, melainkan kita harus setia hidup benar.
  5. Orang yang hidup dalam kasih. Dalam kesetiaan kita, kita hidup dalam kasih. Di tengah dunia yang penuh dengan kekerasan, kebencian, hendaknya kita menabur kasih karena kasih tidak pernah ditolak oleh siapa pun.
  6. Orang yang hidup dalam kesabaran. Alkitab mengatakan, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan." Mari setiap kita menjadi orang yang sabar; biarkan Roh Kudus memberi kita kekuatan senantiasa.
  7. Orang yang hidup dalam kelemahlembutan. Manusia Allah bukanlah orang yang mengandalkan kekasaran melainkan hidup dalam kelemahlembutan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kita yang percaya bukan saja orang beragama Kristiani melainkan harus hidup sebagai manusia Allah, yang berani berkata "Tidak" kepada tawaran duniawi, hidup dalam keadilan, hidup beribadah, senantiasa setia, hidup dalam kasih, sabar, dan hidup dalam kelemahlembutan, sehingga langkah hidup kita penuh dengan kepastian dan kemenangan. Amin!

Blog Post

Related Post

Back to Top

Visitor

Cari Artikel