Menu Melayang

Minggu, 11 Juni 2023

Menjadi Kuat (II)

 Menjadi Kuat (II)

(Pembacaan Alkitab: 2 Timotius 2:1-7)

Kalau kita perhatikan iklan di televisi, suratkabar, maupun radio hari-hari ini, seringkali kita melihat atau mendengar iklan obat kuat, bagaimana seseorang bisa menjadi kuat dan segar, karena dunia semakin menganggap bahwa kelemahan harus ditinggalkan, karena orang yang lemah takkan bisa mempengaruhi, takkan bisa berarti dan berharga, karena itu orang harus kuat menghadapi segala sesuatunya, demikianlah fenomena hidup. Tapi sayangnya, yang dikuatkan hanyalah tubuhnya, sedangkan jiwa dan rohnya lemah, sehingga hidupnya mudah dipermainkan oleh dunia.

Ketika Paulus berpesan kepada Timotius, "Hai anakku, jadilah kuat," yang Paulus maksudkan adalah roh, jiwa, dan tubuh menjadi kuat, sebab Paulus menulis suratnya dari penjara, dan ia tahu bahwa mungkin saja Timotius berkecil hati karena bapa rohani yang dianggapnya demikian hebat, ternyata sekarang dipenjara. Demikianlah Paulus mau menguatkan Timotius agar tidak goyah dan tetap kuat.

Pada bagian kedua renungan kita tentang menjadi kuat ini ada beberapa hal yang perlu kita pelajari agar menjadi kuat:

  1. Yaitu dengan memandang hidup kita sebagai olahragawan yang bertanding (ayat 5) mengejar mahkota, yang siap berkeringat, siap mengorbankan segalanya, dan juga siap mengikuti peraturan yang ada, bukan mengambil jalan pintas. Ada orang yang ingin hidupnya makmur, tapi bukannya bekerja keras dan jujur melainkan pergi ke dukun, melakukan korupsi; bagi kita yang percaya, apa pun yang kita kejar, kita perjuangkan dengan gigih dan jujur sesuai dengan peraturan yang ada.
  2. Yaitu dengan memandang hidup kita sebagai petani yang bekerja keras (ayat 6), yang rajin bangun pagi, pergi ke ladang membawa cangkul, bekerja sepanjang hari sampai sore baru kembali ke rumah tanpa membawa hasil ketika belum musim panen, tapi tetap tekun, esoknya kembali ke ladang menanam, menabur benih, sebab mereka tahu bahwa suatu hari kelak mereka akan menuai hasilnya.
  3. Yaitu dengan selalu mohon pengertian dari Tuhan (ayat 7) karena Alkitab menjanjikan, "Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu." Demikianlah ketika kita mohon pengertian dari Tuhan, kita beroleh hikmat, sehingga tidak perlu takut dan putus asa karena Tuhan selalu menyediakan yang terbaik bagi kita.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, apa pun yang kita hadapi dalam hidup ini, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan pasti akan menolong kita. Untuk itu, kita harus tetap kuat menghadapinya dan senantiasa taat melakukan Firman-Nya, sehingga pada akhirnya kita akan melihat hasil terbaik yang Tuhan sediakan bagi kita. Amin!

Blog Post

Related Post

Back to Top

Visitor

Cari Artikel