Teguran
(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 5:14-15)
Banyak orang senang menegor tapi tidak senang ditegur. Cara menegur pun banyak yang keliru; ada juga yang berniat baik menegur, tapi menyuruh orang lain yang menyampaikannya karena sungkan menegur langsung.
Dalam ayat 13 bacaan Kitab Suci hari ini setidaknya ada empat hal yang ditegaskan: tegurlah mereka yang hidup tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. Nah, berbicara tentang teguran, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
1. Siapa yang pantas menegur?
- Orang yang mengasihi dan hidup di dalam Yesus. Janganlah menegur karena iri, karena jengkel, melainkan karena mengasihi. Saudara mengasihi rekan sekantor, mengasihi bawahan, maka Saudara menegur karena ada kasih dalam hati Saudara.
- Selain itu, dalam menegur, kasih saja tidaklah cukup; Saudara sendiri harus hidup benar; ketika Saudara sendiri tidak hidup benar, Saudara tidak pantas menegur orang lain.
2. Bagaimana cara menegur yang tepat?
Harus dengan cara yang tepat, dengan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat; dunia membutuhkan bukan orang yang sembarang menegur, bukan orang yang sekadar melampiaskan emosi, melainkan orang yang tahu menegur dengan cara yang tepat, dengan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat.
3. Siapa yang perlu ditegur?
- Orang yang salah. Janganlah menegur orang hanya karena berbeda dengan kita, hanya karena kita sebal melihatnya; tegurlah orang yang salah, bukan orang yang kita anggap salah.
- Orang yang sedang menuju kepada kebinasaan, seperti: orang yang mulai terlibat dengan sek bebas, dengan obat terlarang, yang mulai pergi ke dukun; orang seperti itu mutlak perlu ditegur, sebab kalau tidak, mereka akan menuju kepada kebinasaan.
- Orang yang mulai melupakan Tuhan, pacaran dengan orang yang tidak seiman, yang sudah tidak tertarik dengan hal-hal yang rohani, perlu kita tegur.
Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, hendaklah kita saling menegur dalam kasih, bukan dengan emosi dan iri hati; dengan demikian kita menjadi berkat di mana pun kita berada, dan langkah-langkah hidup kita akan penuh dengan mujizat serta kemenangan yang luar biasa. Amin!