Hidup Tak Bercacat
(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 5:23-28)
Hidup Kristiani adalah hidup berstandar luar biasa. Alkitab mengajarkan bukan saja agar kita percaya, mengenal, dan mengasihi Allah, melainkan juga agar kita hidup tak bercacat di hadapan-Nya. Artinya, setelah kita tahu tentang Dia, menjadi percaya, semakin mengenal dan mengasihi Dia, kita harus hidup tak bercacat di hadapan-Nya.Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, secara manusiawi tidak mungkin kita hidup tak bercacat. Lalu bagaimana supaya hidup kita terpelihara sempurna dengan tak bercacat?
- Menyadari bahwa kita sudah dikuduskan (ayat 23). Dari pihak Allah, Allah sudah menguduskan kita; kekudusan di sini bukanlah karena kemampuan kita sendiri melainkan Allah yang menguduskan kita. Ketika kita tersandung jatuh, Roh Kudus akan menolong kita, mengingatkan kita, dan ketika kita mau mendengar dan menurut, kita kembali dikuduskan. Jadi, janganlah mengeraskan hati ketika kita salah; ketika hidup kita tidak berubah, itu yang disebut hidup bercacat.
- Mendengar dan menurut ketika kita dipanggil (ayat 24). Artinya, ketika kita mulai jauh, kita ditegor, diingatkan tentang yang jahat. Persoalannya, mau tidak kita mendengar dan menurut ketika kita dipanggil? Demikianlah terkadang kita perlu dijewer lewat masalah yang Tuhan izinkan datang silih berganti.
- Percaya bahwa la setia menggenapi janji-Nya (ayat 24). la setia menemani kita, tak pernah meninggalkan kita; la setia menegor kita, mengingatkan kita, dan mengampuni kita; la setia menggenapi janji-janji-Nya. Ketika kita percaya bahwa la setia menggenapi janji-Nya, kita akan hidup tak bercacat.
- Bergaul dalam komunitas rohani (ayat 25-27). Alkitab mengingatkan: "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." Itu sebabnya penting sekali kita bergaul dalam komunitas rohani, yang saling mendoakan, saling membesarkan hati, saling mengasihi.
- Percaya bahwa Allah menyertai kita (ayat 28). Entah kita menangis, entah kita menempuh jalan hidup yang sukar, la tetap hadir menyertai kita.
Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, persoalan apa pun yang Saudara hadapi saat ini bukanlah alasan untuk hidup bersungut-sungut. Allah sudah menguduskan kita, dan ketika kita tahu bahwa la menyertai kita, hendaklah kita tetap di dalam Dia, menjaga langkah hidup kita, supaya tetap menyenangkan hati-Nya dan penuh dengan kemenangan serta kemuliaan. Amin!