Menghadapi Aniaya Dan Penghinaan
(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 2:1-12)
Ada dua hal yang tak mau dihadapi oleh siapa pun, yaitu aniaya dan penghinaan, karena keduanya menyerang esensi manusia: aniaya menyerang fisik, sedangkan penghinaan menyerang batin. Nah, hidup Kristiani tidaklah membalas yang jahat dengan yang jahat, tapi bukan berarti kita harus membiarkan diri diperlakukan semena-mena. Saya percaya bahwa Tuhan akan memberikan hikmat untuk menghadapi aniaya dan penghinaan.
Dalam bacaan Kitab Suci hari ini kita melihat bagaimana Paulus menghadapi aniaya dan penghinaan, yaitu:
- Dengan berani memberitakan Injil. Artinya, janganlah karena masalah, hubungan kita dengan Tuhan jagi terganggu; janganlah karena masalah, status kita sebagai orang percaya jadi kita ragukan. Banyak orang ketika menghadapi masalah langsung berkata, "Aduh, aku lagi banyak masalah nih, jangan melayani dulu deh, nanti jadi batu sandungan." Keliru. Sekali lagi saya katakan, masalah bukanlah hambatan untuk memberitakan Injil; meskipun ada masalah, kita harus tetap menjadi saksi Tuhan.
- Dengan hati dan sikap yang murni serta tulus (ayat 3). Orang seperti inilah yang Tuhan cari, yaitu orang yang hatinya murni, tulus, yang sikapnya senantiasa bersih dari rancangan jahat. Terkadang ketika menghadapi aniaya dan penghinaan muncullah manusia lama kita: kita memaki, membenci, dan mendendam. Sebagai hamba Allah saya ingatkan, ketika Saudara menghadapi aniaya dan penghinaan, janganlah Saudara takut, janganlah Saudara rendah diri, bangkitlah, maka Tuhan akan menyertai Saudara.
- Dengan tekad untuk menyukakan hati Allah (ayat 4). Terkadang ketika kita mengalami aniaya atau penghinaan, kita berusaha menyukakan hati kita, membela harga diri kita. Padahal ketika kita fokus menyukakan hati Tuhan, tanpa kita sadari Tuhan akan selalu menyukakan hati kita.
- Dengan perilaku hidup benar (ayat 7). Terkadang Tuhan mengizinkan masamasa yang sukar untuk mengubah karakter dan perilaku kita; ketika menghadapi aniaya dan penghinaan, janganlah selalu merasa diri benar, janganlah membalas yang jahat dengan yang jahat, janganlah masukkan ke dalam hati, dendam, hingga akhirnya Saudara kecewa sendiri dan hidup Saudara penuh dengan air mata.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, mungkin saat ini Saudara sedang menghadapi masa-masa yang sukar; tetaplah memandang kepada Tuhan, janganlah membalas yang jahat dengan yang jahat, tetaplah berperilaku hidup benar, karena ketika perilaku hidup kita benar, jalan hidup kita benar, maka nama Tuhan dimuliakan sehingga hidup kita sendiri penuh dengan berkat, mujizat dan kemenangan yang luar biasa. Amin!