Menu Melayang

Senin, 22 Mei 2023

Pengharapan Kita

Pengharapan Kita

(Pembacaan Alkitab: 1 Timotius 1:1-2)

AIkitab mengajarkan tiga dasar iman Kristiani yaitu, iman, pengharapan dan kasih. Karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman, hingga kita pulang ke rumah Bapa yang kekal di sorga. Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Nah, berbicara tentang pengharapan, banyak orang mengira bahwa pengharapan sama dengan khayalan, padahal khayalan hanyalah pengharapan tanpa dasar, sedangkan pengharapan di sini adalah pengharapan dengan dasar yang jelas, yaitu Kristus Yesus.

Jadi dari bacaan Kitab Suci hari ini jelas bahwa Kristus Yesus lah dasar pengharapan kita:

  1. Kristus Yesus menerima dan memberkati kita. la menerima kita apa adanya, tidak menuntut, dan malah memberkati kita. Ia tahu kelemahan kita maka la latih kita, la kuatkan kita, la bimbing hidup kita, sehingga kita senantiasa hidup dalam kasih karunia, kuasa, dan kemuliaan -Nya yang luar biasa.
  2. Janji-janji Kristus Yesus memampukan kita memandang ke depan, sehingga kita dapat berkata, "Kalau pun aku menghadapi tantangan dan masalah dalam rumahtanggaku, hatiku tetap kuat, tetap tertuju kepada Kristus, karena janji-janjiNya memampukan aku memandang ke depan, dan janji-janji-Nya tidak pernah mengecewakan."
  3. Perintah-perintah Kristus Yesus menjadikan hidup kita terarah. Kalau kita jujur, tanpa menyimpan perintah-perintah Allah dalam hati kita dan melaksanakannya, hidup kita tidak terarah, sehingga tidak jarang kita kecewa dan berkata, "Tuhan, mengapa begini? Mengapa begitu?" Itu adalah arena kita tidak memahami perintah-perintah-Nya; kita pegang janji-janji-Nya tapi kita tidak pegang perintahperintah-Nya. Padahal perintah-perintah Kristuslah yang memberitahukan kesalahan kita, mendidik kita, melatih kita, sehingga hidup kita terarah.
  4. Kuasa Kristus Yesus memberi kita kepastian. Kita tahu bahwa la tidak pernah mengecewakan kita. Kuasa Kristus adalah kuasa kemenangan. Maka kita dapat hidup dalam kepastian.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, mungkin saat ini Saudara sedang mengalami berbagai masalah dan tantangan hidup; tetaplah percaya kepada Kristus, arahkanlah pandangan Saudara kepada-Nya, maka Saudara akan tetap hidup dalam kemenenangan, kuasa, dan kemuliaan Kristus. Amin!

Blog Post

Related Post

Minggu, 21 Mei 2023

Terus Menerus

Terus Menerus 

(Pembacaan Alkitab: 2 Tesalonika 3:16-18)

Salah satu kunci keberhasilan adalah ketika kita mengerjakan sesuatu secara konsisten, secara terus menerus. Persoalannya, banyak orang yang moody atau angin-anginan. Padahal kasih Tuhan, anugerah-Nya, berkat-berkat-Nya hidup kita, selalu terus menerus. Berarti kita harus belajar menjadi orang yang konsisten. Apapun yang terjadi, kita harus terus menerus rajin, kita harus terus menerus berkomitmen. Jangan hari ini kita baik besok berkhianat.

Dalam ayat 16 bacaan Kitab Suci hari ini ada dua kata yang ditegaskan yaitu "terus menerus," dan "dalam segala hal"; itu berarti tak ada batasnya, terus menerus secara kekal, stabil. Pertanyaannya adalah, mengapa berkat, anugerah, kuasa dan damai sejahtera Allah terus menerus mengalir dalam hidup kita?

  1. Karena apa pun yang berasal dari Allah sifatnya kekal. Pada Allah tidak ada sesuatu yang fana; apa pun yang Allah ciptaka adalah kekal; demikianlah sifat dasar sorga: baka atau kekal. Maka apa pun yang Allah berikan, la berikan secara kekal: berkat, anugerah dan kasih, la berikan secara kekal. Persoalannya, maukah kita menjalaninya secara kekal juga? Terkadang setelah kita diberkati kita bersyukur dan bersorak-sorai tapi lama kelamaan kita berubah bahkan sampai lupa kepada Tuhan.
  2. Karena Allah kita adalah Allah yang setia. Allah kita adalah Allah yang setia; la takkan memberkati kita hari ini lalu besok la cabut berkat itu sambil berkata, "Aku berubah pikiran." Bahkan Alkitab mengatakan, "Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." Demikianlah kesetiaan Allah menjadikan berkat-Nya terus menerus mengalir dalam hidup kita. Karena itu jangan mempermainkan kasih setia Tuhan.
  3. Karena Allah tidak pernah berubah pikiran. Perencanaan Allah selalu sempurna; la lebih dulu membuat perencanaan dengan sempurna, dan tidak pernah bekerja secara mendadak; demikianlah Allah tidak pernah berubah pikiran. Ketika kita menyadari bahwa Allah tidak pernah berubah pikiran, wajarlah kalau berkat-Nya, anugerah-Nya, kuasa-Nya, terus menerus mengalir dalam hidup kita.
  4. Karena yang dari Allah sifatnya berlimpah. Alkitab mengatakan, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." Dari pihak Allah, ketika la bukakan tingkap-tingkap langit, kelimpahanlah yang tercurah atas kita anak-anak-Nya.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kita adalah ciptaan Allah, orang-orang pilihan Allah. Pergumulan apa pun yang Sudara hadapi saat ini, tetaplah menjadi orang percaya yang konsisten; janganlah menjadi orang percaya yang angin-anginan; Allah kita adalah Allah yang setia, yang selalu mencurahkan berkat-berkat-Nya secara berlimpah. Amin!


Blog Post

Related Post

Sabtu, 20 Mei 2023

Menjadi Teladan

 Menjadi Teladan

(Pembacaan Alkitab: 2 Tesalonika 3:1-15)

Mengajar itu mudah, tapi yang diperlukan adalah memberikan teladan. Dunia ini penuh dengan pengajar tapi sedikit yang menjadi teladan. Orangtua boleh saja mengatakan anaknya malas tapi sudahkah mereka sendiri memberikan teladan dalam hal kerajinan? Itulah yang semakin langka di dunia ini.

Demikianlah para pelayan Tuhan hendaknya bukan hanya mengajar tentang hidup benar melainkan memberikan teladan hidup benar. Ketika kita memberikan teladan, di situlah terpancar kemuliaan Kristus dalam hidup kita.

Dalam bacaan Kitab Suci hari ini, kita belajar cara menjadi teladan:

  1. Ketika Firman beroleh kemajuan (ayat 1). Janganlah hidup Kristiani itu biasabiasa saja; hidup Kristiani harus maju. Kalau tadinya kita hanya mendengar Firman, secara bertahap kita beroleh kemajuan, yaitu ketika kita mau dikoreksi oleh Firman; ketika itulah hidup kita menjadi teladan.
  2. Ketika kita memiliki hati yang kuat (ayat 3). Untuk apa berbicara tentang kasih Tuhan, kuasa Tuhan, kalau Saudara sendiri mudah menyerah, mudah putus asa? Yang Tuhan cari adalah orang yang kuat, yang tegar, yang hatinya tidak mudah diombang-ambingkan oleh ilah zaman ini. Jadi kita harus memiliki hati yang kuat menghadapi berbagai tantangan.
  3. Ketika kita hidup dalam kasih dan ketabahan (ayat 5). Dua hal ini harus sejalan. Kita harus mengasihi sekaligus tabah. Sebab terkadang kita sudah hidup dalam kasih tapi orang tetap mengecewakan kita, memperlakukan kita dengan seenaknya. Demikian pula halnya, terkadang kita sudah mengasihi Allah, namun tak kunjung melihat mujizat, lalu kita kecewa, tidak tabah. Maka yang Tuhan cari adalah orang yang mengasihi sekaligus tabah.
  4. Ketika kita rajin bekerja (ayat 10). Dunia akhir-akhir ini semakin malas. Orang lebih suka duduk menonton TV membuang waktu. Padahal yang Tuhan cari adalah orang percaya yang rajin bekerja.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, jadi ada empat poin supaya kita dapat menjadi teladan; kalau semuanya itu kita lakukan dalam keseharian hidup kita, kita akan melihat kuasa Tuhan dinyatakan dalam hidup kita, dan jalan hidup kita akan penuh dengan kemenangan demi kemenangan dalam tuntunan Bapa yang kekal. Amin!

Blog Post

Related Post

Jumat, 19 Mei 2023

Tugas-tugas Orang Pilihan

Tugas-tugas Orang Pilihan 

(Pembacaan Alkitab: 2 Tesalonika 2:13-17)

Salah satu status paling membanggakan kita di dalam Kristus adalah sebagai orang pilihan. Setelah kita dipilih oleh Tuhan, la memperlengkapi kita, menguduskan kita, memberikan kuasa kepada kita, dan menyempurnakan kita. Setelah kita dipulihkan, la tidak membiarkan kita begitu saja; setelah kita dipulihkan, dikuduskan dan diberikan kuasa, ada tugas yang harus kita kerjakan sebagai orang pilihan. Persoalannya, seringkali kita hanya bangga menjadi orang pilihan tapi tidak mengerjakan tugas kita sebagai orang pilihan.

Dari bacaan Kitab Suci hari ini kita belajar tugas-tugas orang pilihan antara lain:

  1. Mempercayai kebenaran (ayat 13). Yesus itulah kebenaran; berarti, ketika kita percaya kepada Kristus, kita percaya kepada kebenaran. Janganlah menyebut diri orang pilihan kalau kita masih hidup dengan cara dunia; itu tidak konsisten dengan apa yang kita percayai. Kita dipilih oleh Tuhan berarti kita dipilih oleh kebenaran; dipilih untuk apa lagi kalau bukan untuk hidup benar?
  2. Berdiri teguh (ayat 15). Ketika kita dipilih oleh Tuhan, kita dipisahkan dari dunia, untuk menjadi berkat dan terang dunia; oleh karena itu kita harus berdiri teguh, karena kita berbeda dengan dunia. Tantangan boleh datang, masalah boleh kita hadapi, tapi kita harus tetap berdiri teguh, jangan mudah goyah, jangan mudah terseret oleh kedagingan yang menjerumuskan kita ke dalam dosa. Berdirilah teguh karena Kristus yang telah memilih kita adalah setia dan takkan membiarkan kita.
  3. Berpegang pada hukum Kristus (ayat 15). Berdiri teguh tidak bisa dipisahkan dari berpegang pada hukum Kristus; ketika kita berdiri teguh, kita berpegang pada hukum Kristus, dan ketika kita berpegang pada hukum Kristus otomatis kita akan berdiri teguh. Banyak orang ingin berdiri teguh tapi tidak berpegang pada hukum Kristus; mereka tidak suka membaca Alkitab, sehingga mereka tidak mampu berdiri teguh. Ketika kita mau membenamkan diri dalam Firman, memenuhi hati kita dengan hukum Kristus, kita akan kuat berdiri teguh, sehingga jalan hidup kita akan penuh dengan kemenangan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, mungkin saat ini Saudara sedang mengalami banyak tantangan dan masalah dalam hidup Saudara, dalam rumahtangga Saudara; ingat, Saudara adalah orang pilihan Tuhan. Saudara harus berdiri teguh, jangan goyah; tetaplah hidup bersama Tuhan, maka langkah hidup Saudara akan penuh dengan kemenangan, mujizat, dan kemuliaan yang luar biasa. Amin!

Blog Post

Related Post

Kamis, 18 Mei 2023

Makna Kenaikan Yesus Ke Sorga

Makna Kenaikan Yesus Ke Sorga 

(Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 1:6-11)

Yesus mengatakan, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal...Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." Berarti, tanpa kenaikan Yesus ke sorga, sorga hanyalah sebuah cerita, sebuah dongeng, sebuah harapan kosong yang takkan pernah terjadi dalam hidup manusia. Tapi Alkitab mengatakan bahwa Yesus pergi ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita dan setelah tempatnya siap, la akan datang kembali menjemput kita, supaya di tempat di mana la berada, kita pun berada, sampai selama-lamanya.

Beberapa makna penting kenaikan Yesus ke sorga yaitu:

  1. Dengan kenaikan-Nya ke sorga Yesus menyatakan siapa diri-Nya dan dari mana la berasal. Bicara tentang kelahiran dan kematian semua agama merayakan hari kelahiran dan kematian nabinya, tapi bicara tentang kebangkitan, hanya Yesus yang bangkit dari antara orang mati. Dan bukan itu saja; Yesus juga naik ke sorga. Yesus bukan sekadar nabi; nabi boleh banyak, rasul boleh banyak, agama boleh banyak, tapi keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus Tuhan. Seandainya Yesus hanya seorang nabi, begitu la mati maka selesailah pelayananNya. Tapi Yesus adalah Tuhan yang bangkit dari antara orang mati, lalu naik ke sorga. Dengan naik ke sorga Yesus menunjukkan dari mana la berasal; dan karena la berasal dari sorga, maka la adalah juga Penguasa sorga, yang berkuasa menjamin kita yang percaya, untuk sampai ke sorga juga.
  2. Dengan kenaikan-Nya ke sorga Yesus menunjukkan perhatian dan kasih-Nya. Yesus bukan saja menunjukkan siapa diri-Nya melainkan juga menunjukkan kasih dan perhatian-Nya. Dengan apakah Yesus menunjukkan kasih dan perhatianNya? Dengan mengutus Roh Kudus. "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu...Aku akan minta kepada Bapa, dan la akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain," demikian Yesus mengatakan, dan Penolong itu yaitu Roh Kudus - Dialah yang akan mendoakan kita. Yesus menunjukkan kasih dan perhatian-Nya dengan jaminan bahwa Roh Kudus akan menjadi pendoa syafaat kita dan Pembela kita.
  3. Dengan kenaikan-Nya ke sorga Yesus menyatakan bahwa iblis dan maut bukanlah segala-galanya. Banyak orang menganggap bahwa iblis begitu kuat pengaruhnya sehingga banyak cara dilakukan agar iblis tidak marah atau mengganggunya. Setan tidak bisa diajak berdamai karena itu Alkitab mengatakan "lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" Memang iblis berhasil menguasai Yudas sehingga mengkhianati Yesus; mungkin iblis juga merasa berhasil membuat Yesus disalibkan sampai mati; tapi iblis dan maut tidak berkuasa atas Yesus, sebab pada hari ketiga Yesus bangkit dari antara orang mati, naik ke sorga dan membinasakan perbuatan-perbuatan iblis itu. Oleh karena itu, selama hidup kita benar dan dekat dengan Tuhan, tak ada alasan bagi iblis untuk menyerang dan menguasai hidup kita; setan dan maut tidak berkuasa atas hidup kita karena segala kuasa ada di tangan Yesus.
  4. Dengan kenaikan-Nya ke sorga Yesus menunjukkan/membuktikan bahwa janji-janji-Nya tepat dan benar. Janji Tuhan itu bukan soal dapat dimengerti atau tidak, juga bukan soal dapat diterima atau tidak; kita percaya bahwa janji-janji Tuhan itu tepat dan benar. Bodohlah kita kalau kita meragukan janji-janji Allah. Oleh karena itu, apa pun yang dikatakan Firman harus kita pegang teguh, sebab Firman Tuhan takkan mengecewakan kita. Peristiwa kenaikan Yesus ke sorga cukup memberikan keyakinan dan bukti bahwa janji-Nya ya dan amin, tepat dan benar. Oleh karena itu, apa pun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus kembali kepada Firman, percaya dan memegang janji Tuhan yang tak pernah berubah.

Dengan kenaikan Yesus ke sorga Allah telah memberikan kepastian kepada kita bahwa Yesus berasal dari sorga, Dialah Penguasa sorga, dan la memberikan jaminan bahwa janji-janji-Nya akan digenapi dalam hidup kita. Amin!

Blog Post

Related Post

Si Pendurhaka Yang Tertahan

Si Pendurhaka Yang Tertahan

(Pembacaan Alkitab: 2 Tesalonika 2:6-12)

Selama masih ada orang benar di muka bumi maka si pendurhaka akan tertahan. Masih ingatkah Saudara, ketika Allah bermaksud memusnahkan kota Sodom dan Gomora, Abraham berdoa, "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?" Abraham terus tawar menawar dengan Allah hingga Allah berjanji tidak akan memusnahkannya sekiranya ada sepuluh saja orang benar di sana. Hal itu membuktikan bahwa kuasa orang benar sangat luar biasa. Ketika akhirnya dijumpai hanya Lot dan keluarganya, Sodom dan Gomora tetap dimusnahkan tapi Lot dan keluarganya diselamatkan. Karena itu selama masih ada orang benar di muka bumi, Anti Kristus takkan berkuasa menjadi raja; selama masih ada orang benar di muka bumi, masa siksaan yang berat takkan dimulai; begitu sangkakala Allah berbunyi, semua orang benar diangkat untuk selama-lamanya bersama dengan Tuhan; setelah itulah Anti Kristus diberikan kuasa untuk memulai masa siksaan yang berat.

Jadi pertanyaannya, bagaimana orang percaya dapat menahan Anti Kristus?

  1. Melalui Roh Kudus yang mendiami kita. Kita dapat menahan Anti Kristus bukan karena kita hebat; itu adalah karena kuasa Roh Kudus yang mendiami kita menghadirkan kuasa Allah di sekitar kita; kuasa Allah di sekitar kita itulah yang menjadikan setan tak dapat menembusnya. Berarti setiap orang percaya adalah orang istimewa; janganlah kita main-main dalam melayani Tuhan.
  2. Dengan menghasilkan buah-buah pelayanan. Si pendurhaka boleh bekerja, gereja boleh difitnah dan dibakar, tapi dari buahnyalah anak-anak Tuhan akan dikenal. Di akhir zaman umat Kristiani yang tidak berbuah akan dipotong, sedangkan umat Kristiani yang berbuah akan dibersihkan oleh Tuhan, supaya lebih lebat lagi berbuah. Berarti hidup Kristiani harus menghasilkan buah pelayanan, di mana pun kita ditempatkan.
  3. Lewat kasih Kristus yang terpancar dari keseharian hidup kita. Sekeras apa pun setan bekerja, selama kasih masih terpancar dari keseharian hidup kita, segala gerak iblis akan tertahan oleh kesaksian hidup kita, karena orang di sekitar kita akan mengalami kasih Kristus dinyatakan.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, pergumulan apa pun yang sedang Saudara alami saat ini, hendaklah kasih Kristus tetap terpancar dari keseharian hidup Saudara. Selama kuasa Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, selama buah-buah pelayanan kita nyata, kita menahan gerak si pendurhaka. Hidup Kristiani adalah hidup yang aman; selama kita hidup benar di hadapan Tuhan, kuasa-Nya akan selalu menuntun langkah hidup kita berhasil. Amin!

Blog Post

Related Post

Selasa, 16 Mei 2023

Kebingungan

Kebingungan 

(Pembacaan Alkitab: 2 Tesalonika 2:1-5)

Bingung adalah masalah yang bisa melanda setiap orang; kebingungan kelihatannya bukan sesuatu yang luar biasa dalam hidup manusia. Padahal, kalau kebingungan tidak diatasi, orang yang bersangkutan bisa dilanda segala macam penyakit, segala macam gejolak emosi, bahkan kelabilan emosi; demikianlah banyak istri yang tiba-tiba marah-marah sampai suami bingung; banyak suami tiba-tiba marah-marah sampai istri bingung; di mana ada kebingungan seringkali terjadi ketidak-stabilan dalam emosi seseorang. Tapi ketika kita mengatasi kebingungan, maka terang kasih karunia akan menuntun kita.

Dalam ayat 1-2 dari bacaan Kitab Suci hari ini dikatakan: "Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus...kami minta...supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah..." Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, orang bisa bingung karena hal-hal duniawi: karena makanan, pakaian dan kebutuhan lainnya; tapi orang juga bisa bingung karena hal-hal rohani: pemahaman-pemahaman, penyataan-penyataan, apa yang terjadi di akhir zaman.

Pertanyaannya adalah, mengapa banyak orang bingung?

  1. Karena tidak menguji pengajaran (ayat 2). Alkitab mengatakan, "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." Ketika pendeta berkhotbah, penting sekali kita sadari bahwa ia bukan sedang menyuapi kita melainkan sedang memberikan bahan makanan yang masih perlu kita olah. Persoalannya, kita cenderung menelannya mentah-mentah karena kita malas, tidak mau menggali Firman, sehingga apa yang disampaikan langsung kita telan bulat-bulat. Demikianlah awal terjadinya kebingungan.
  2. Karena mudah tertarik kepada hal-hal yang spektakuler. Saya percaya bahwa pekerjaan Allah selalu spektakuler, bahwa pekerjaan Roh Kudus selalu dahsyat dan luar biasa. Ketika Yesus membangkitkan orang mati, itu jelas spektakuler; bahkan ketika Yesus menyembuhkan orang lumpuh, orang banyak mengatakan bahwa yang seperti itu belum pernah mereka lihat, berarti memang dahsyat dan spektakuler. Tapi janganlah kita tertarik kepada spektakulernya melainkan hendaknya fokus pandangan kita tertuju kepada Yesus. Sayangnya, banyak orang tertarik kepada pendeta yang spektakuler, bukan lagi kepada Yesus Kristus yang diberitakan.
  3. Karena tidak mengerti tanda-tanda zaman. Alkitab mengatakan "Haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka... yang disembah sebagai Allah." Berarti jelas akan ada tanda-tanda zaman; sayangnya kita tidak ada waktu untuk membaca Alkitab, sehingga kita tidak mengerti tanda-tanda zaman yang sedang Allah kerjakan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, dari pelajaran hari ini dapat kita mengerti bahwa hidup Kristiani adalah hidup yang tidak perlu bingung lagi, sebab Roh Kudus akan menolong kita, dan damai sejahtera sorgawi. Sebagai menuntun kita untuk tetap berjalan dalam kepastian, sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, hendaknya kita menguji setiap pengajaran, jangan tertarik kepada yang spektakuler, dan hendaknya kita mengerti tanda-tanda zaman, maka kita akan tetap berjalan dalam kemenangan serta kemuliaan Tuhan. Amin!


Blog Post

Related Post

Senin, 15 Mei 2023

Kewajiban

 Kewajiban

(Pembacaan Alkitab: 2 Tesalonika 2:3-12)

Persoalan dunia hari-hari ini, orang sering mengabaikan kewajibannya; padahal menuntut hak tanpa melaksanakan kewajiban akan menimbulkan kepincangan. Di lain pihak, melaksanakan kewajiban tanpa mendapatkan hak adalah ketertindasan. Nah, hidup Kristiani menekankan keseimbangan: sebagai orang percaya, kita adalah ahli waris Kerajaan Allah tapi kita juga punya kewajiban menjadi hamba Kristus yang berkenan kepada-Nya.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, dari bacaan Kitab Suci hari ini dapat kita lihat bahwa Paulus menekankan bebarapa kewajiban penting:

  1. Mengucap syukur karena orang lain (ayat 3). Mungkin ini jarang Saudara dengar; selama ini kita mendengar bahwa kita harus mengucap syukur karena kebaikan dan kasih Tuhan kepada kita; tapi di sini kita belajar bahwa kita juga harus mengucap syukur karena orang lain di sekitar kita; janganlah hanya mencari kesalahan dan kelemahan suami atau istri, melainkan mengucap syukurlah, "Terima kasih Tuhan atas suami yang Engkau berikan; meskipun ia banyak kekurangan dan kelemahan, aku percaya ia pasti juga banyak kelebihannya." Ketika kita mulai bersyukur karena orang di sekitar kita, cara pandang kita akan berubah dan pandangan orang lain terhadap kita pun akan berubah.
  2. Memastikan iman kita makin bertambah (ayat 3). Janganlah bangga karena kekayaan; kalau jiwa Saudara binasa apakah artinya semuanya itu? Yang penting Saudara pastikan iman Saudara makin bertambah, makin kuat, sehingga Saudara semakin tegar menghadapi segala perkara.
  3. Memastikan kasih terhadap sesama makin kuat (ayat 3). Janganlah hanya mengasihi diri sendiri, atau orang yang berbuat baik terhadap kita; kasihilah orang-orang di sekitar kita, sehingga lewat hidup kita, kemuliaan Tuhan boleh dinyatakan.
  4. Tabah dalam penderitaan dan penganiayaan (ayat 4). Janganlah putus asa ketika mengalami penderitaan dan penganiayaan; tetaplah bersyukur dan berdoa, "Tuhan, berikan kekuatan, berikan ketekunan, supaya melewati penderitaan dan penganiayaan ini, aku tetap melihat kemuliaan-Mu dalam hidupku."
  5. Berdoa bagi orang lain (ayat 11). Kita perlu berdoa bagi diri sendiri tapi juga berdoa bagi orang lain; perlu ada keseimbangan dalam hal ini, agar kita boleh masuk ke dalam rancangan, berkat, dan kemuliaan Allah yang luar biasa.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, mungkin saat ini Saudara sedang menghadapi berbagai pergumulan hidup; tetaplah bersyukur kepada Tuhan dan berdoa bagi orang lain, agar lewat hidup Saudara kemuliaan Tuhan boleh dinyatakan, dan langkah hidup Saudara sendiri penuh kemenangan luar biasa di dalam Kristus. Amin!


Blog Post

Related Post

Minggu, 14 Mei 2023

Di Dalam Kristus

Di Dalam Kristus

(Pembacaan Alkitab: 2 Tesalonika 1:1-2)

Salah satu hal yang menjadikan orang gagal dalam hidupnya adalah karena ia bekerja setengah-setengah. Banyak orang gagal bukan karena bodoh atau kurang berpengalaman dalam bidangnya, melainkan karena menganggap remeh, sehingga bekerja setengah-setengah.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, hidup Kristiani adalah pilihan: mau di dalam, atau di luar, tidak bisa setengah-setengah, tidak bisa sebentar di dalam sebentar di luar. Hidup Kristiani yang plin-plan seperti itulah yang akan ditolak oleh Kristus. Alkitab mengatakan, "Engkau tidak dingin dan tidak panas...Jadi karena engkau suam-suam kuku...Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku." Jadi setiap kita yang percaya harus hidup di dalam Kristus. Alkitab mengatakan, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." Memang kita masih hidup di dalam dunia, tapi sementara kita masih hidup di dalam dunia, kita harus hidup di dalam Kristus.

Nah, apa artinya hidup di dalam Kristus?

  1. Siap melebur menjadi satu bagian yang tak terpisahkan. Bayangkan batu yang dimasukkan ke dalam gelas penuh air; airnya memang membasahi batunya tapi tidak merembes ke dalam batunya. Beda halnya dengan kapas yang dimasukkan ke dalam gelas penuh air; kapasnya di dalam air dan airnya di dalam kapas, melebur menjadi satu bagian yang tak terpisahkan. Demikianlah hendaknya hidup kita di dalam Kristus: kita di dalam Dia, Dia di dalam kita.
  2. Tidak lagi menempuh jalan sendiri-sendiri. Artinya, sebelum memulai sesuatu, terlebih dulu kita minta petunjuk Tuhan, apa yang Tuhan kehendaki kita perbuat, sebab ketika kita mulai menempuh jalan sendiri, di situlah timbul kekecewaan. Banyak orang percaya yang hidup kecewa karena merasa mengasihi Tuhan tapi tidak mengalami berkat-berkat-Nya. Tuhan berkata, "Aku mengasihi engkau, anak-Ku, tapi engkau menempuh jalanmu sendiri." Sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, janganlah Saudara menempuh jalan sendiri, tetaplah hidup di dalam Tuhan.
  3. Senantiasa terlindung. Terlindung dari bujuk rayu dunia, dari segala kemunafikan dunia, dari serangan kuasa kegelapan. Selama kita hidup di dalam Kristus, kita tetap terlindung. Persoalannya, kita sering ingin keluar menikmati dunia.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, persoalan apa pun yang Saudara hadapi saat ini, tetaplah hidup di dalam Tuhan, percayalah akan pertolongan Tuhan. Ketika Saudara hidup di dalam Tuhan, Saudara akan mengalami mujizat yang luar biasa, jalan hidup Saudara akan penuh dengan kemenangan yang luar biasa. Amin!

 

Blog Post

Related Post

Sabtu, 13 Mei 2023

Hidup Tak Bercacat

 Hidup Tak Bercacat

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 5:23-28)

Hidup Kristiani adalah hidup berstandar luar biasa. Alkitab mengajarkan bukan saja agar kita percaya, mengenal, dan mengasihi Allah, melainkan juga agar kita hidup tak bercacat di hadapan-Nya. Artinya, setelah kita tahu tentang Dia, menjadi percaya, semakin mengenal dan mengasihi Dia, kita harus hidup tak bercacat di hadapan-Nya.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, secara manusiawi tidak mungkin kita hidup tak bercacat. Lalu bagaimana supaya hidup kita terpelihara sempurna dengan tak bercacat?

  1. Menyadari bahwa kita sudah dikuduskan (ayat 23). Dari pihak Allah, Allah sudah menguduskan kita; kekudusan di sini bukanlah karena kemampuan kita sendiri melainkan Allah yang menguduskan kita. Ketika kita tersandung jatuh, Roh Kudus akan menolong kita, mengingatkan kita, dan ketika kita mau mendengar dan menurut, kita kembali dikuduskan. Jadi, janganlah mengeraskan hati ketika kita salah; ketika hidup kita tidak berubah, itu yang disebut hidup bercacat.
  2. Mendengar dan menurut ketika kita dipanggil (ayat 24). Artinya, ketika kita mulai jauh, kita ditegor, diingatkan tentang yang jahat. Persoalannya, mau tidak kita mendengar dan menurut ketika kita dipanggil? Demikianlah terkadang kita perlu dijewer lewat masalah yang Tuhan izinkan datang silih berganti.
  3. Percaya bahwa la setia menggenapi janji-Nya (ayat 24). la setia menemani kita, tak pernah meninggalkan kita; la setia menegor kita, mengingatkan kita, dan mengampuni kita; la setia menggenapi janji-janji-Nya. Ketika kita percaya bahwa la setia menggenapi janji-Nya, kita akan hidup tak bercacat.
  4. Bergaul dalam komunitas rohani (ayat 25-27). Alkitab mengingatkan: "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." Itu sebabnya penting sekali kita bergaul dalam komunitas rohani, yang saling mendoakan, saling membesarkan hati, saling mengasihi.
  5. Percaya bahwa Allah menyertai kita (ayat 28). Entah kita menangis, entah kita menempuh jalan hidup yang sukar, la tetap hadir menyertai kita.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, persoalan apa pun yang Saudara hadapi saat ini bukanlah alasan untuk hidup bersungut-sungut. Allah sudah menguduskan kita, dan ketika kita tahu bahwa la menyertai kita, hendaklah kita tetap di dalam Dia, menjaga langkah hidup kita, supaya tetap menyenangkan hati-Nya dan penuh dengan kemenangan serta kemuliaan. Amin!

Blog Post

Related Post

Jumat, 12 Mei 2023

Pilar Kesuksesan

 Pilar Kesuksesan

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 5:16-22)


Setiap orang merindukan sukses; Tuhan pun mau anak-anak-Nya sukses.
Kalau sukses itu seumpama bangunan, seringkali fondasinya sudah ada dan kuat, tapi pilar-pilarnya tidak dibangun; kita ingin sukses tapi karakter kita tidak baik, sifat kita jelek sekali, dan kita tidak punya nyali untuk menghadapi masalah. Bagaimana mungkin kita sukses kalau pilarnya tidak kita bangun dengan baik?


Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, dari bacaan Kitab Suci hari ini, kita diingatkan akan tujuh pilar kesuksesan:

  1. Sukacita (ayat 16). Orang yang senantiasa bersukacita akan mudah melihat jalan ke luar, mudah diterima dan disukai di mana pun ia berada. Sebaliknya orang yang hidupnya penuh amarah dan emosi akan jauh dari sukses.
  2. Tetap berdoa atau selalu melibatkan Tuhan (ayat 17). Artinya, dalam setiap kegiatan yang kita lakukan, kita selalu melibatkan Tuhan; mendidik anak, melibatkan Tuhan, beraktifitas, melibatkan Tuhan. Orang yang selalu melibatkan Tuhan dalam kesehariannya akan kuat, menang dan sukses.
  3. Selalu mengucap syukur (ayat 18). Orang yang cenderung bersungut-sungut itu pada dasarnya penuntut; banyak suami penuntut, banyak istri cenderung bersungut-sungut tentang suaminya, sehingga yang terjadi adalah tawar hati.
  4. Membiarkan Roh Kudus bernyala-nyala dalam hati kita (ayat 19). Artinya selalu bersemangat, tidak mudah menyerah. Orang yang seperti itulah yang meraih sukses.
  5. Tidak menganggap rendah nubuat (ayat 20). Nubuat bukanlah ramalan melainkan pesan Tuhan untuk memberitahukan, mengingatkan, menguatkan.
  6. Menguji segala sesuatu (ayat 21). Alkitab mengatakan "Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik." Kita boleh saja mengaku mengasihi Tuhan tapi ketika kita tidak memiliki kepekaan roh untuk menguji segala sesuatu, kita akan mudah diperdayai, mudah diombang-ambingkan.
  7. Menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan (ayat 22). Orang yang melakukan kejahatan mungkin tampak sukses untuk sementara waktu, tapi ujung-ujungnya penuh dengan air mata dan kekecewaan; orang yang menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan dan hidup benar mungkin tampak berat pada awalnya, tapi ujung-ujungnya bersorak-sorai.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, apa pun yang Saudara alami saat ini, pergumulam apa pun yang sedang Saudara hadapi, ingat, hayati, dan praktikkanlah ketujuh pilar sukses ini, maka Saudara akan melihat mujizat demi mujizat dinyatakan, dan langkah hidup Saudara akan penuh dengan kemenangan. Amin!


Blog Post

Related Post

Kamis, 11 Mei 2023

Teguran

Teguran 

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 5:14-15)

Banyak orang senang menegor tapi tidak senang ditegur. Cara menegur pun banyak yang keliru; ada juga yang berniat baik menegur, tapi menyuruh orang lain yang menyampaikannya karena sungkan menegur langsung.

Dalam ayat 13 bacaan Kitab Suci hari ini setidaknya ada empat hal yang ditegaskan: tegurlah mereka yang hidup tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. Nah, berbicara tentang teguran, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:

1. Siapa yang pantas menegur?

  • Orang yang mengasihi dan hidup di dalam Yesus. Janganlah menegur karena iri, karena jengkel, melainkan karena mengasihi. Saudara mengasihi rekan sekantor, mengasihi bawahan, maka Saudara menegur karena ada kasih dalam hati Saudara.
  • Selain itu, dalam menegur, kasih saja tidaklah cukup; Saudara sendiri harus hidup benar; ketika Saudara sendiri tidak hidup benar, Saudara tidak pantas menegur orang lain.

2. Bagaimana cara menegur yang tepat?

Harus dengan cara yang tepat, dengan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat; dunia membutuhkan bukan orang yang sembarang menegur, bukan orang yang sekadar melampiaskan emosi, melainkan orang yang tahu menegur dengan cara yang tepat, dengan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat.

3. Siapa yang perlu ditegur?

  • Orang yang salah. Janganlah menegur orang hanya karena berbeda dengan kita, hanya karena kita sebal melihatnya; tegurlah orang yang salah, bukan orang yang kita anggap salah.
  • Orang yang sedang menuju kepada kebinasaan, seperti: orang yang mulai terlibat dengan sek bebas, dengan obat terlarang, yang mulai pergi ke dukun; orang seperti itu mutlak perlu ditegur, sebab kalau tidak, mereka akan menuju kepada kebinasaan.
  • Orang yang mulai melupakan Tuhan, pacaran dengan orang yang tidak seiman, yang sudah tidak tertarik dengan hal-hal yang rohani, perlu kita tegur.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, hendaklah kita saling menegur dalam kasih, bukan dengan emosi dan iri hati; dengan demikian kita menjadi berkat di mana pun kita berada, dan langkah-langkah hidup kita akan penuh dengan mujizat serta kemenangan yang luar biasa. Amin!

Blog Post

Related Post

Rabu, 10 Mei 2023

Menghormati

 Menghormati

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 5:12-13

Setiap orang pasti ingin dihormati, entah ia orang sederhana, entah ia berpendidikan atau tidak, entah ia kaya atau miskin. Ketika kita menghormati orang lain, entah dia istri atau suami sendiri atau siapa pun, hidup kita menjadi berkat bagi orang lain.

Saudara yang dikasihi Tuhan, dunia di mana kita hidup hari-hari ini adalah dunia yang penuh dengan pemberontak, yang menjadikan dunia ini tidak nyaman. Sebagai orang percaya, kita yang sudah diselamatkan oleh kasih karunia Allah, kita yang sudah mengenal kebenaran, masakan kita masih tidak menghormati orang lain? Kalau kita sendiri ingin dihormati, pastikan kwalitas hidup kita layak dihormati.

Siapa yang layak dihormati?

  1. Orang yang bekerja keras dan berjuang (ayat 12). Banyak orang malas yang selalu ingin mengambil jalan pintas, yang selalu ingin mendapatkan untung sebesar-besarnya tanpa berjuang. Bukan seperti itu orang yang layak dihormati. Orang yang layak dihormati adalah orang yang bekerja keras dan berjuang, entah dalam keluarga, di tempat kerja, atau dalam pelayanan. Janganlah kita menjadi pemalas, karena hidup seorang pemalas penuh dengan kegagalan, tapi orang yang mau bekerja keras dan berjuang akan melihat kebaikan Tuhan dinyatakan dalam hidupnya.
  2. Orang yang dapat kita contoh teladan hidupnya di dalam Tuhan (ayat 12). Yaitu orang yang memimpin bukan hanya dengan perkataan atau petunjuk melainkan juga memimpin dengan teladan hidup yang jelas di dalam Kristus. Banyak orangtua melarang anaknya merokok sementara dia sendiri merokok. Dunia ini bukan kekurangan pendeta, bukan kekurangan orangtua, melainkan kekurangan teladan. Sebagai hamba Allah saya mengajak setiap kita, mari kita hidup sebagai teladan.
  3. Orang yang terbuka dalam menasihati dan menegor (ayat 12). Artinya, orang yang mau menasihati dan menegor secara terbuka namun di dalam kasih.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, di dunia ini terlalu banyak penjilat munafik, yang tersenyum di depan Saudara namun menikam Saudara dari belakang. Janganlah menjadi orang yang munafik, yang berkepala dua, yang menjilat ke sana ke mari; jadilah orang percaya yang terbuka menasihati atau menegor ketika ada teman yang salah, bukan dengan maksud menghakimi melainkan membangkitkan imannya supaya ia lebih dekat dengan Tuhan, sehingga lewat hidup Saudara banyak orang tertolong demi kemuliaan Kristus. Amin!

Blog Post

Related Post

Selasa, 09 Mei 2023

Hari Tuhan Akan Datang Sebagai Pencuri

 Hari Tuhan Akan Datang Sebagai Pencuri

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 5:1-11)

Berbicara tentang akhir zaman seringkali menjadikan orang penasaran, kapan sih Yesus datang kembali? Tapi Alkitab menegaskan, bukan soal harinya, bukan soal saatnya, melainkan, "Jika Anak Manusia itu datang, adakah la mendapati iman di bumi?" Jadi Kristus mau mengajarkan, bukan soal kapan la datang kembali melainkan apakah kita siap menyambut-Nya.

Tema hari ini menarik kita bahas, karena berbicara tentang Tuhan itu berbicara tentang kemuliaan, kekudusan dan kebenaran, tapi berbicara tentang pencuri itu berbicara tentang kejahatan, kebohongan dan kepalsuan. Lalu mengapa hari Tuhan diibaratkan seperti pencuri? Sebagaian orang bertanya-tanya, apakah Kristus pencuri? Sama sekali bukan. Tapi hari Tuhan datang sebagai pencuri, maksudnya Kristus akan datang kembali tanpa diketahui oleh seorangpun melainkan dengan tiba-tiba. Nah, apa maksudnya hari Tuhan datang sebagai pencuri?

  1. Dunia akan menawarkan keadaan aman dan damai yang semu. Bisa saja keadaan aman dan damai lewat tekanan senjata, lewat kekerasan, atau lewat kepalsuan, di mana orang menganggap bahwa agama itu tidak perlu, toh kita sudah aman dan damai. Demikianlah aman dan damai yang semu. Tapi Alkitab mengingatkan kita, sebagai orang percaya, bahkan di tengah masalah dan pergumulan pun kita tetap damai sejahtera karena damai sejahtera kita bukan berasal dari dunia melainkan dari sorga.
  2. Kita akan mengalami sakit bersalin. Artinya akan ada masanya ketika tekanan demi tekanan demikian berat namun akan tiba saatnya ketika semua penderitaan kita akan berlalu sama seperti perempuan yang sakit bersalin; begitu anaknya lahir, hilanglah segala penderitaan, dan yang ada hanya sukacita. Demikianlah hari-hari ini boleh kita mengalami tekanan dan tantangan yang berat, tapi akan tiba harinya ketika semua penderitaan itu berlalu dan kita berjumpa dengan Kristus berhadapan muka, sehingga segala penderitaan kita diganti dengan kemuliaan yang luar biasa. Jadi jangan takut terhadap masalah; tetaplah bersukacita dan andalkan Tuhan.
  3. Bagi kita yang percaya, kedatangan-Nya bukanlah sebagai pencuri melainkan sebagai mempelai laki-laki yang datang menjemput kita sebagai mempelai perempuan, untuk hidup bersama-Nya sampai selama-lamanya.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, sebagai hamba Allah saya mau tegaskan, tetaplah hidup dalam kekudusan dan tetaplah mengandalkan Tuhan, maka langkahlangkah Saudara ke depan akan penuh dengan kemenangan dan kemuliaan yang luar biasa. Amin!

Blog Post

Related Post

Senin, 08 Mei 2023

Orang Yang Meninggal

 Orang Yang Meninggal

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 4:13-18)

Berbicara soal kematian tidak bisa dipisahkan dari air mata, karena di mana ada kematian pasti ada air mata. Menjelang akhir hayatnya akan ada 2 tipe orang: pertama, orang yang sangat siap meninggal, biasanya akan mengatakan, "Saya sudah mau pulang." Orang yang siap meninggal adalah orang yang hidup dalam kebenaran, hidup sesuai dengan Firman, tahu bahwa malaikat Tuhan datang menjemputnya. Kedua, orang yang sangat ketakutan meninggal, biasanya dengan mengatakan, "Saya tidak mau mati ... saya tidak mau mati!" karena menjelang rohnya beralih dari tubuhnya, ia melihat alam lain di mana roh-roh kegelapan sudah siap menyeretnya masuk neraka.

Nah, kalau kita tahu bahwa orang yang meninggal itu menuju ke suatu tempat, harus kita perhatikan bagaimana kita hidup. Dari bacaan Kitab Suci hari ini, ada beberapa pelajaran penting tentang orang-orang yang meninggal:
  1. Setiap orang pasti meninggal. Entah orang kaya atau miskin, berpangkat atau tidak, sudah dewasa atau masih muda, setiap kita pasti meninggal. Itu sebabnya kita harus hidup benar, hidup di dalam Kristus, sebab di dalam Kristus kita tahu bahwa kematian bukanlah hukuman melainkan ada maksud Tuhan yang jelas; karena itu tidak perlu kita ungkit-ungkit mengapa seseorang meninggal.
  2. Kematian bukanlah akhir segala-galanya. Betul kematian adalah akhir hayat seseorang, akhir karya seseorang, tapi bukan akhir segala-galanya, sebab hidup yang kita jalani di bumi sekarang adalah hidup yang sementara, sedangkan hidup yang kelak kita jalani setelah meninggal itu justru hidup yang kekal. Karena itu, janganlah sampai Saudara hidup sembrono, hidup sesuka hati Saudara, tapi kemudian Saudara menyesal.
  3. Kematian orang benar adalah jalan perjumpaan dengan Allah. Berarti tidak perlu Saudara tangisi kematian orang percaya, orang yang sudah mengenal Kristus, karena kematian justru adalah jalan perjumpaan dengan Allah.
Saudara yang dikasihi Tuhan, hidup ini singkat; karena itu terimalah Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan, hiduplah dalam kekudusan dan kebenaran, andalkan saja Tuhan, hidup saja menurut Firman-Nya, maka hidup Saudara bersama-Nya akan penuh dengan kemenangan serta kemuliaan. Amin!

Blog Post

Related Post

Minggu, 07 Mei 2023

Hidup Sebagai Orang Yang Sopan

 Hidup Sebagai Orang Yang Sopan

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 4:3-12)

Salah satu ciri hidup yang sangat disukai orang adalah sopan; biasanya orang sopan disukai di mana pun ia berada.
Tapi tidak sedikit orang yang menipu dengan cara yang sopan, sebab orang sopan biasanya mudah dipercaya. Nah, saya percaya bahwa umat Kristiani hidup sopan dalam arti pertama-tama, tahu malu. Saya percaya itulah panggilan hidup kita: karena Yesus sudah menyelamatkan hidup kita, sudah melakukan perkara besar bagi kita, kita akan malu berbuat hal-hal yang tidak benar, malu hidup dengan cara duniawi. Kedua, hidup sopan dalam arti punya misi, yaitu kita hidup supaya nama Tuhan dipermuliakan, supaya lewat hidup kita orang lain mengalami kasih Allah.
Dari bacaan Kitab Suci hari ini, kita belajar bagaimana seseorang hidup sopan:
  1. Tidak dikendalikan oleh hawa nafsu (ayat 4). Seringkali seseorang hidup tidak sopan karena dikendalikan oleh hawa nafsu. Tidak sedikit orang yang hidup dalam perzinahan, perselingkuhan, karena dikendalikan oleh hawa nafsu. Sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, bahwa hidup Kristiani adalah hidup yang dikendalikan oleh Roh Kudus, kekudusan serta kebenaran.
  2. Menjadi berkat bagi semua orang (ayat 6). Ayat ini mengatakan: "Jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakanya." Jadi hidup Kristiani harus menjadi berkat, bukan mencari keuntungan sendiri. Juga, jangan serakah; itu menjadi batu sandungan bagi orang lain. Jangan memperlakukan saudara dengan tidak baik artinya perkataan kita harus membangun dan perilaku kita harus menyalurkan kasih Allah, sehingga di mana pun kita berada, kita selalu membawakan kemuliaan bagi nama Tuhan.
  3. Selalu hidup tenang (ayat 11). Artinya, jangan mencari keributan, belajar mengampuni kesalahan orang. Sebagai hamba Allah saya ingatkan, mari selalu hidup tenang di mana pun kita berada.
  4. Bekerja dengan rajin (ayat 11). Alkitab mengatakan, "Bekerja dengan tangan," dan jangan bergantung kepada orang. Berarti kita diajar untuk menjadi orang yang rajin. Karena orang yang sopan bukanlah pemalas melainkan hidup rajin.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kita adalah anak Allah, orang yang sudah diselamatkan oleh Yesus; karena itu sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, mari hidup sebagai anak Allah yang sopan, jangan mempermalukan nama-Nya, belajarlah hidup tenang dan rajin bekerja, sehingga terang Kristus bercahaya atas kita dan kita senantiasa meraih berkat dan kemenangan luar biasa. Amin!

Blog Post

Related Post

Sabtu, 06 Mei 2023

Hidup Dalam Kekudusan

 Hidup Dalam Kekudusan

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 4:1-3)

Hidup dalam kekudusan adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari iman Kristiani; kalau kita mau jujur, hidup Kristiani adalah hidup dalam peperangan melawan musuh. Alkitab mengatakan, "Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." Jadi, ke mana pun kita pergi setan berusaha menyerang dan mengacaukan hidup kita. Kekudusan itulah benteng kita; ketika kita hidup dalam kekudusan, kita aman dari serangan kegelapan, dan semakin dekat dengan Tuhan. Orang kudus akan hidup dalam kemenangan dan melihat kuasa nyata dalam hidupnya. Jadi penting sekali kita tekankan hidup kudus dalam hidup Kristiani.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kalau kita perhatikan dalam ayat 3, "Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu." Jadi Paulus mengatakan bahwa satusatunya hidup yang Allah mau kita jalani adalah pengudusan. Pertanyaannya, bagaimana kita hidup dalam kekudusan?

  1. Ketika kita mau mendengar nasihat (ayat 1). Allah sudah menyediakan segala yang kita butuhkan untuk hidup kudus: la berikan Firman, la berikan Roh Kudus untuk memampukan kita, bahkan la sediakan pengampunan bagi kita, agar kita mampu hidup dalam kekudusan. Persoalannya, seringkali kita tidak mau mendengar nasihat. Saya percaya bahwa orang yang mau mendengar nasihat akan mampu hidup dalam kekudusan.
  2. Ketika kita mau berjuang agar berkenan kepada Allah (ayat 1). Kita sudah tahu Firman, sudah mengerti apa yang benar, sudah tahu bagaimana menjadi suami atau istri yang benar, tapi seringkali kita tidak mau berjuang dan hanya berkata, "Ya, aku mau sih, tapi tidak mampu." Ketika kita mau berjuang, Roh Kudus akan memampukan kita. Jadi persoalannya bukan hidup kudus itu sulit melainkan kita sendiri yang tidak mau berjuang agar berkenan kepada Allah.
  3. Ketika kita lebih berungguh-sungguh lagi (ayat 1). Paulus mau mengatakan, "Kamu memang sudah melakukan kehendak Tuhan, sudah melakukan hal-hal yang baik dalam hidupmu, tapi aku minta, lakukanlah dengan lebih bersungguhsungguh lagi." Artinya, jangan cepat menyerah, karena ketika kita menyerah, kita takkan berjuang lagi. Jadi hendaknya kita lebih bersungguh-sungguh lagi menjalani hidup dalam kekudusan.
  4. Menjauhi percabulan (ayat 3). Mulai dari apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita ucapkan, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita perbuat.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, sebagai orang-orang yang sudah ditebus oleh Kristus, kita harus hidup dalam kekudusan, karena ketika kita hidup dalam kekudusan, kita akan berkenan kepada Tuhan, dan langkah-langkah hidup kita akan penuh kemenangan. Amin!

Blog Post

Related Post

Jumat, 05 Mei 2023

Bertambah-tambah

Bertambah-tambah 

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 3:1-13)


Setiap orang merindukan pertambahan atau pertumbuhan; misalnya, rumahtangga bertambah bahagia, usaha bertambah maju, dan sebagainya, karena pertambahan selalu membangkitkan semangat dan gairah hidup. Demikian pula halnya dalam iman Kristiani; saya percaya bahwa hidup Kristiani adalah hidup yang bertambah-tambah, karena Allah semakin percaya kepada kita. Allah tidak pernah mengurangi melainkan justru menambahkan berkat, menambahkan kemenangan, menambahkan kemuliaan dan kuasa dalam hidup kita, sehingga semakin hari hidup kita semakin dekat dengan Tuhan, semakin hari kita semakin mengalami kemuliaan-Nya dan semakin hari kita semakin serupa dengan Kristus.

Saudara yang yang dikasihi Tuhan, dalam ayat 12 bacaan Kitab Suci hari ini dikatakan, "Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan ..." Pertanyaannya, bertambah-tambah dalam apa?

  1. Dalam kasih. Artinya, semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin kita melayani, kasih kita harus semakin nyata. Sayangnya banyak orang mengaku umat Kristiani tapi kasihnya tidak bertambah-tambah. Mengasihi di sini bukanlah mengasihi orang yang berbuat baik kepada kita; itu bukan mengasihi, melainkan balas budi. Mengasihi di sini maksudnya mengasihi orang walaupun ia menyakiti dan mengecewakan kita.
  2. Dalam kekuatan. Semakin kita melekat kepada Kristus, kita semakin memperoleh kekuatan yang besar. Itu yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Tantangan demi tantangan hidup janganlah menjadikan kita lemah dan berkata, "Aduh, percuma aku terus berdoa; masalah demi masalah terus saja terjadi; aku tidak kuat begini terus." Sebagai hamba Allah saya mau tegaskan, Tuhan mengizinkan masalah dalam hidup kita supaya semakin hari kita semakin kuat.
  3. Dalam kekudusan. Semakin lama kita hidup sebagai umat Kristiani, kita semakin dekat dengan Kristus, kita semakin hidup dalam kekudusan. Janganlah bertahun-tahun kita melayani tapi tetap berjudi; bertahun-tahun kita mengikut Tuhan tapi hidup kita tetap seperti dulu.
  4. Dalam kesetiaan. Artinya semakin hari semakin setia, hingga kita melihat Yesus berhadapan muka.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, hari-hari ini boleh saja Saudara menghadapi masalah, hari-hari ini boleh saja tawaran-tawaran dunia begitu dekat dengan hidup Saudara; tapi sekaranglah saatnya Saudara berkata "Tidak" kepada dunia dan menjadi terang dunia, sehingga Saudara semakin bertambah-tambah dalam kasih dan selalu meraih kemenangan-kemenangan yang ajaib. Amin!

Blog Post

Related Post

Kamis, 04 Mei 2023

Menghalang-halangi Injil

Menghalang-halangi Injil 

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 2:13-20)

Apakah yang menghalang-halangi Injil? Alkitab mengatakan, "Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." Dari sini kita tahu bahwa Injil senantiasa menjadi musuh iblis; iblis selalu memberitakan kabar buruk, sedangkan Injil selalu memberitakan kabar sukacita. Maka wajarlah kalau Iblis selalu mau menghalang-halangi pemberitaan Injil agar tidak tersebar, karena ketika manusia mengerti Injil dan mengenal kebenaran itu, kebenaran itu akan memerdekakan manusia, karena oleh Injil kita disadarkan bahwa dosa kita sudah diampuni, oleh Injil kita disadarkan bahwa kita selamat bukan oleh amal ibadah kita melainkan oleh darah Kristus yang ditumpahkan di kayu salib.

Dalam ayat 16 bacaan Kitab Suci hari ini dikatakan bahwa orang-orang Yahudi mau menghalang-halangi Paulus memberitakan Inji, bahkan dalam ayat 18 dikatakan, "Tetapi Iblis telah mencegah kami?" Bagaimana Iblis berusaha menghalang-halangi pemberitaan Injil?

  1. Dengan menimbulkan ketakutan. Setan akan menggunakan segala cara untuk menimbulkan ketakutan, tapi Alkitab menegaskan bahwa "Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan...kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi." Masalah boleh ada, tapi kita tahu bahwa "tidak sehelai pun dari rambut kepala kita akan hilang" tanpa seizin Allah. Maka iblis mencoba menaruh ketakutan dalam hidup kita, tapi "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan"; la mengizinkan ketakutan untuk melatih kita supaya kita bergantung kepada-Nya dan bukan mengandalkan kekuatan sendiri.
  2. Dengan merekayasa perpecahan, sehingga orang percaya di tempat yang satu tidak percaya kepada orang percaya di tempat lain, gereja yang satu tidak akur dengan gereja yang lain, sehingga terjadi perpecahan-perpecahan. Demikian pula halnya dalam rumahtangga; iblis mencoba menanamkan pertengkaran demi pertengkaran sehingga suami istri saling menyerang, hingga rumahtangga mereka pecah. Ingat, iblis selalu merekayasa perpecahan.
  3. Dengan memberikan tawaran-tawaran dunia. Setelah setan melihat bahwa tekanan-tekanan tidak menjadikan kita takut, rekayasa perpecahannya tidak berhasil memperdayai kita, ia akan memberikan tawaran-tawaran duniawi sehingga kita rajin ke gereja tapi hidup duniawi.
  4. Dengan menjauhkan kita dari ketulusan dan kesucian. Ketika Injil tidak lagi diberitakan dengan ketulusan dan kesucian, ketika hidup kita tidak lagi diisi dengan ketulusan dan kesucian, di situlah pemberitaan Injil terhalang.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, sebagai hamba Allah saya mau ingatkan, iblis sangat cerdik dan akan menggunakan berbagai cara untuk menghalang-halangi, menipu kita, sehingga kita tidak lagi memiliki ketulusan dan kesucian hidup; tapi ketika kita memiliki ketulusan dan kesucian hidup maka kita akan tetap hidup dalam kemenangan. Amin!

Blog Post

Related Post

Rabu, 03 Mei 2023

Menghadapi Aniaya Dan Penghinaan

 Menghadapi Aniaya Dan Penghinaan

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 2:1-12)

Ada dua hal yang tak mau dihadapi oleh siapa pun, yaitu aniaya dan penghinaan, karena keduanya menyerang esensi manusia: aniaya menyerang fisik, sedangkan penghinaan menyerang batin. Nah, hidup Kristiani tidaklah membalas yang jahat dengan yang jahat, tapi bukan berarti kita harus membiarkan diri diperlakukan semena-mena. Saya percaya bahwa Tuhan akan memberikan hikmat untuk menghadapi aniaya dan penghinaan.

Dalam bacaan Kitab Suci hari ini kita melihat bagaimana Paulus menghadapi aniaya dan penghinaan, yaitu:
  1. Dengan berani memberitakan Injil. Artinya, janganlah karena masalah, hubungan kita dengan Tuhan jagi terganggu; janganlah karena masalah, status kita sebagai orang percaya jadi kita ragukan. Banyak orang ketika menghadapi masalah langsung berkata, "Aduh, aku lagi banyak masalah nih, jangan melayani dulu deh, nanti jadi batu sandungan." Keliru. Sekali lagi saya katakan, masalah bukanlah hambatan untuk memberitakan Injil; meskipun ada masalah, kita harus tetap menjadi saksi Tuhan.
  2. Dengan hati dan sikap yang murni serta tulus (ayat 3). Orang seperti inilah yang Tuhan cari, yaitu orang yang hatinya murni, tulus, yang sikapnya senantiasa bersih dari rancangan jahat. Terkadang ketika menghadapi aniaya dan penghinaan muncullah manusia lama kita: kita memaki, membenci, dan mendendam. Sebagai hamba Allah saya ingatkan, ketika Saudara menghadapi aniaya dan penghinaan, janganlah Saudara takut, janganlah Saudara rendah diri, bangkitlah, maka Tuhan akan menyertai Saudara.
  3. Dengan tekad untuk menyukakan hati Allah (ayat 4). Terkadang ketika kita mengalami aniaya atau penghinaan, kita berusaha menyukakan hati kita, membela harga diri kita. Padahal ketika kita fokus menyukakan hati Tuhan, tanpa kita sadari Tuhan akan selalu menyukakan hati kita.
  4. Dengan perilaku hidup benar (ayat 7). Terkadang Tuhan mengizinkan masamasa yang sukar untuk mengubah karakter dan perilaku kita; ketika menghadapi aniaya dan penghinaan, janganlah selalu merasa diri benar, janganlah membalas yang jahat dengan yang jahat, janganlah masukkan ke dalam hati, dendam, hingga akhirnya Saudara kecewa sendiri dan hidup Saudara penuh dengan air mata.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, mungkin saat ini Saudara sedang menghadapi masa-masa yang sukar; tetaplah memandang kepada Tuhan, janganlah membalas yang jahat dengan yang jahat, tetaplah berperilaku hidup benar, karena ketika perilaku hidup kita benar, jalan hidup kita benar, maka nama Tuhan dimuliakan sehingga hidup kita sendiri penuh dengan berkat, mujizat dan kemenangan yang luar biasa. Amin!

Blog Post

Related Post

Selasa, 02 Mei 2023

Pemberitaan Injil

 Pemberitaan Injil

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 1:2-10)


Injil
adalah dasar hidup Kristiani, di mana iman Kristiani percaya bahwa manusia diselamatkan oleh Injil, hidup oleh Injil, dan oleh Injil hidup kita diubah semakin hari semakin serupa dengan Kristus.
Jadi iman Kristiani tidak bisa dipisahkan dari Injil. Nah, setelah kita menerima Injil, Alkitab mengatakan, "Kamu akan menjadi saksi-Ku," bahkan Paulus mengatakan, "Kamu adalah surat...yang dapat dibaca oleh semua orang kamu adalah surat Kristus."

Jadi, bagi orang percaya, Alkitab itulah Injil, tapi bagi orang yang tidak percaya, setiap kita yang percaya inilah Injil, di mana sebagai orang percaya, kita menjadi terang, menjadi garam, menjadi saksi Kristus. Demikianlah Injil yang sebenarnya, karena Injil artinya kabar baik, dan ketika kita menjadi terang di tengah dunia yang gelap ini, kita memberitakan kabar baik. Kristus menghendaki agar kita bukan saja menerima kabar baik melainkan juga menjadi pemberita kabar baik.

Demikianlah dalam ayat 5 bacaan Kitab Suci hari ini dikatakan bahwa "Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga ..."

  1. Dengan kekuatan oleh Roh Kudus. Injil tidak bisa diberitakan hanya dengan perkataan saja. Kegagalan pemberitaan Injil bukanlah karena adanya bom, adanya pembakaran gereja, atau karena kurangnya dana; pemberitaan Injil seringkali terhambat karena orang-orang yang memberitakannya itu sendiri hidupnya tidak berubah, tidak menjadi teladan. Untuk itu, kita harus melekat kepada Kristus.
  2. Dengan kepastian yang kokoh. Artinya hidup Kristiani bukanlah hidup yang bimbang, yang ragu-ragu, melainkan hidup dalam kepastian, bahwa janji Allah adalah ya dan amin. Orang yang bimbang takkan menjadi berkat, takkan menjadi saksi Tuhan dan takkan memberikan pengharapan bagi orang lain.
  3. Dengan pekerjaan nyata. Paulus menegaskan bahwa pemberitaan Injil disampaikan bukan saja dengan perkataan melainkan juga dengan pekerjaan nyata. Banyak orang berseru, "Tuhan, Tuhan," tapi hidupnya tidak mencerminkan hidup anak Tuhan. Karena itu mari lakukan pekerjaan nyata sebagai anak Tuhan.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kita yang percaya adalah pemberita Injil; karena itu hidup kita harus senantiasa kita jalani di dalam kekuatan oleh Roh Kudus, dengan kepastian yang kokoh, dan dengan pekerjaan nyata yang menunjukkan bahwa Kristus hidup di dalam dan melalui kita, sehingga langkah hidup kita senantiasa penuh dengan kepastian dan kemenangan. Amin!

Blog Post

Related Post

Senin, 01 Mei 2023

Damai Sejahtera Menyertai Kamu

 Damai Sejahtera Menyertai Kamu

(Pembacaan Alkitab: 1 Tesalonika 1:1)

Ada kuis begini: "Apakah yang paling mahal di dunia ini?" Ada yang menjawab, berlian, emas dan sebagainya. Tapi ada juga yang menjawab, yang paling mahal adalah damai sejahtera; emas bisa dibeli, berlian bisa dibeli, tapi damai sejahtera tidak bisa dibeli. Manusia sekarang juga mencari damai sejahtera; ada yang mencarinya di diskotik, di tempat-tempat hiburan, dan sebagainya. Padahal di kayu salib Yesus sudah mengatakan, "Sudah selesai"; semua harga sudah diselesaikan. Itu sebabnya Yesus mengatakan, "Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu." Sebab damai yang dunia berikan sangatlah terbatas dan sangat terpengaruh oleh situasi dan kondisi, sedangkan damai sejahtera yang Yesus berikan adalah kekal selama-lamanya.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, dalam bacaan Kitab Suci hari ini, Paulus mau menghibur jemaat di Tesalonika agar mereka senantiasa kuat; karena itu ia awali suratnya dengan "dan damai sejahtera menyertai kamu."

Apa pentingnya salam "Damai sejahtera Kristus menyertai kamu"?
  1. Kita yang percaya selalu punya alasan untuk bersukacita dan berpengharapan. Saudara boleh saja menghadapi masalah keluarga, punya suami atau istri yang mengecewakan, punya mertua yang melukai, tapi ketika damai sejahtera Kristus menyertai Saudara maka Saudara selalu punya alasan untuk tetap bersukacita dan berpengharapan, karena damai sejahtera Kristus memberikan kekuatan dan jalan ke luar serta memampukan Saudara untuk tetap tenang hidup dalam kebenaran.
  2. Kita harus selalu hidup di dalam Kristus. Ketika kita hidup di dalam Kristus, otomatis damai sejahtera-Nya menyertai kita; tapi ketika kita hidup di luar Kristus, melanggar Firman-Nya, dosa itu akan merampas damai sejahtera Kristus dari hati kita, dan ketika kita biarkan, dosa itu ujung-ujungnya bisa membinasakan roh kita.
  3. Kita bisa menghadapi persoalan hidup tanpa khawatir atau gentar. Ingat, persoalan hidup itu Allah izinkan bukan untuk kita lari, bukan untuk kita tangisi, bukan untuk menjadikan kita stress, melainkan untuk kita hadapi. Alkitab mengatakan, "Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia."

        Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, mungkin Saudara sedang menghadapi masamasa yang sukar; sebagai hamba Allah saya mau mengucapkan salam: "Damai sejahtera Kristus menyertai Saudara" Ingat, damai sejahtera Kristus itu cukup untuk memberikan ketenangan dan menuntun Saudara keluar dari masalah tanpa khawatir, tanpa takut, karena Yesus itulah jaminan Saudara. Sekali lagi saya ucapkan salam: "Damai sejahtera Kristus menyertai Saudara," dan Saudara akan hidup berkemenangan. Amin! 


        Blog Post

        Related Post

        Back to Top

        Visitor

        Cari Artikel