Menu Melayang

Sabtu, 01 Juli 2023

Anak Allah

Anak Allah

(Pembacaan Alkitab: Ibrani 1:5-14)

Sebutan menurut Alkitab yang paling sering dipermasalahkan padahal merupakan kunci kehidupan Kristiani adalah "Anak Allah." Yesus disebut Anak Allah dan kita yang percaya juga disebut anak Allah. Banyak orang mengatakan bahwa umat Kristiani itu kafir, bahwa Allah itu tidak beranak atau memperanakkan; orang yang menyebut Yesus Anak Allah sama saja dengan mengatakan bahwa Allah itu beranak dan memperanakkan, dan berarti orang itu kafir.

Mengapa kita yang percaya disebut anak Allah? Karena kita memanggil Dia Bapa, dan kita berasal dari Allah dan kita adalah ciptaan baru. Sebutan anak Allah, baik bagi Yesus maupun bagi setiap kita yang percaya, menyiratkan hubungan yang indah; Yesus Kristus rela menebus dan membayar lunas harga dosa kita dan menjadikan kita yang percaya anak Allah; status anak Allah menggambarkan kedekatan kita dengan Allah.

Nah, apa saja yang tersirat dalam sebutan anak Allah?

  1. Standar hidup kita berbeda dengan dunia. Jangan lagi kita sama dengan dunia ini, penuh kebencian, emosi dan kesenangan-kesenangan duniawi; sebagai anak Allah sudah layak dan sepantasnya kalau kita lebih menikmati kesenangan sorgawi.
  2. Kita akan turut dimuliakan. Kita tidak perlu mencari kemuliaan bagi diri sendiri, melainkan tinggal melekat saja kepada Kristus, menyadari keberadaan kita sebagai anak Allah, dan tetap hidup dalam terang-Nya, maka kita akan turut dimuliakan bersama-Nya.
  3. Kita akan dididik, diproses dan dibentuk oleh Allah sendiri. Tuhan mau kita melebihi orang dunia, menjadi berkat di mana pun kita berada; untuk itu Tuhan mau kita dididik, diproses, dibentuk, agar pengurapan-Nya nyata dalam hidup kita.
  4. Kita akan senantiasa dijaga, dilayani dan dituntun oleh pasukan malaikat Allah. Alkitab dengan jelas mengatakan, "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu."

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan, kita yang percaya adalah anak Allah; ketika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, kita diangkat sebagai anak Allah, karena itu standar hidup kita harus berbeda, termasuk respons kita terhadap tantangan dan penderitaan hidup, hingga kita melihat kemuliaan Allah dinyatakan. Amin!

Blog Post

Related Post

Back to Top

Visitor

Cari Artikel